A. Penanaman
Kedelai
Salah satu langkah strategis untuk
memacu peningkatan produksi kedelai adalah intensifikasi kedelai pada lahan
irigasi. Upaya lain adalah ekstensifikasi kedelai di lahan sulfat masam.
Rendahnya kesuburan tanah lahan ini telah meningkatkan penggunaan pupuk buatan.
Namun dengan semakin mahalnya harga pupuk dan isu fertilisasi air akibat
akumulasi pupuk, perhatian khusus diberikan kepada perakitan varietas kedelai
toleran masam dan penambahan nitrogen secara hayati.
Pemuliaan tanaman kedelai ditujukan
untuk memperoleh varietas baru yang berdaya hasil tinggi, berumur genjah dan
tahan terhadap hama dan penyakit. Selain itu, perakitan tanaman juga dilakukan
untuk keperluan tertentu, misalnya toleran naungan (untuk ditanam secara tumpangsari),
toleran keracunan Fe dan Al (untuk ditanam pada lahan masam) dan toleran
kekeringan.
Tujuh varietas unggul kedelai telah
dilepas antara tahun 1992-1996. Varietas kedelai Pangrango yang dilepas
tahun 1995 bersifat toleran terhadap
naungan dan kekeringan, sehingga sangat cocok ditanam secara tumpangsari di
lahan beriklim kering.
B. Pembenihan
Kedelai
Salah satu kendala pengembangan kedelai
adalah kurang tersedianya benih unggul bermutu/bersertifikat. Pada umunya, benih
yang digunakan oleh petani berasal dari daerah lain di mana kedelai baru
dipanen. Jabal/Jabalsim (Jalur Arus Benih Antarlapang/Jalur Arus Benih
Antarmusim) telah lama dipraktekkan petani sebagi cara pengadaan benih,
sekaligus untuk mengurangi resiko penyimpanan benih. Kelemahan utama dari
sistem ini yaitu :
a. Tidak terjaminnya
kualitas dan kemurnian benih kedelai yang digunakan
b. Biji kedelai tidak
selalu berasal dari pertanaman yang dirancang untuk produksi benih
Tersedianya benih kedelai yang bermutu
dan murni sangat diperlukan untuk menjamin pengadaan bahan baku yang seragam
secara lumintu bagi industri pengolahan kedelai. Setiap varietas kedelai
memiliki mutu biji yang spesifik, yang belum tentu sesuai dengan persyaratan
yang diperlukan oleh suatu industri. Sebagai contoh, industri tahu menyukai
biji kedelai yang memiliki rendemen tinggi, sedangkan industri susu nabati
menghendaki biji yang tidak beraroma tajam tapi berkadar protein tinggi.
Sebelum Jabal/Jabalsim dapat diandalkan
sebagai penyedia benih bemutu, perbaikan berikut perlu diadakan :
a. Waktu tanam yang
tepat. Kualitas benih menurun bila curah hujan meningkat 1-2 minggu sebelum
panen
b. Lokasi produksi
benih kedelai sebaiknya dipusatkan pada suatu hamparan (50-100 ha) di bawah
satu manajemen, demi efisiensi dan efektifitas pengendalian mutu.
c. Teknik budidaya
lebih intensif
d. Benih harus bebas
virus
e. Produsen benih
kedelai harus dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan yang memadai
f. Harga benih
ditetapkan dengan wajar, mampu menutup biaya produksi.
Kaidah yang perlu diperhatikan dalam
penyimpann benih kedelai adalah :
a. Daya simpan benih
pada suhu kamar dipengaruhi oleh varietas kedelai. Varietas kedelai yang
memiliki lebih banyak biji keras lebih tahan disimpan.
b. Penyimpanan benih
yang baik dirancang sejak masih dilapangan. Benih yang cacat mekanis tidak
tahan lama dalam penyimpanan.
c. Benih yang
disimpan pada kadar air 8-10% dan suhu penyimpanan 20-230C dapat
bertahan selama 1-2 tahun.
d. Untuk mengurangi
pengaruh kelembaban udara, benih kedelai sebaiknya dikemas dalam kantong kedap
udara, dan disimpan dalam ruang penyimpanan yang dilengkapi dengan
dehumidifier.
Pengaruh kadar air terhadap daya simpan
benih lebih besar daripada pengaruh suhu. Setiap penurunan 1% kadar air benih
atau suhu 5,50C akan melipatgandakan daya simpan benih. Kondisi
kering dan dingin sangat ideal bagi penyimpanan benih kedelai.
0 komentar:
Posting Komentar