Minggu, 11 September 2011

KEDELAI

A. Penanaman Kedelai

Salah satu langkah strategis untuk memacu peningkatan produksi kedelai adalah intensifikasi kedelai pada lahan irigasi. Upaya lain adalah ekstensifikasi kedelai di lahan sulfat masam. Rendahnya kesuburan tanah lahan ini telah meningkatkan penggunaan pupuk buatan. Namun dengan semakin mahalnya harga pupuk dan isu fertilisasi air akibat akumulasi pupuk, perhatian khusus diberikan kepada perakitan varietas kedelai toleran masam dan penambahan nitrogen secara hayati.
      
Pemuliaan tanaman kedelai ditujukan untuk memperoleh varietas baru yang berdaya hasil tinggi, berumur genjah dan tahan terhadap hama dan penyakit. Selain itu, perakitan tanaman juga dilakukan untuk keperluan tertentu, misalnya toleran naungan (untuk ditanam secara tumpangsari), toleran keracunan Fe dan Al (untuk ditanam pada lahan masam) dan toleran kekeringan.
        
Tujuh varietas unggul kedelai telah dilepas antara tahun 1992-1996. Varietas kedelai Pangrango yang dilepas tahun  1995 bersifat toleran terhadap naungan dan kekeringan, sehingga sangat cocok ditanam secara tumpangsari di lahan beriklim kering.

B. Pembenihan Kedelai

Salah satu kendala pengembangan kedelai adalah kurang tersedianya benih unggul bermutu/bersertifikat. Pada umunya, benih yang digunakan oleh petani berasal dari daerah lain di mana kedelai baru dipanen. Jabal/Jabalsim (Jalur Arus Benih Antarlapang/Jalur Arus Benih Antarmusim) telah lama dipraktekkan petani sebagi cara pengadaan benih, sekaligus untuk mengurangi resiko penyimpanan benih. Kelemahan utama dari sistem ini yaitu :
a. Tidak terjaminnya kualitas dan kemurnian benih kedelai yang digunakan
b. Biji kedelai tidak selalu berasal dari pertanaman yang dirancang untuk produksi benih

Tersedianya benih kedelai yang bermutu dan murni sangat diperlukan untuk menjamin pengadaan bahan baku yang seragam secara lumintu bagi industri pengolahan kedelai. Setiap varietas kedelai memiliki mutu biji yang spesifik, yang belum tentu sesuai dengan persyaratan yang diperlukan oleh suatu industri. Sebagai contoh, industri tahu menyukai biji kedelai yang memiliki rendemen tinggi, sedangkan industri susu nabati menghendaki biji yang tidak beraroma tajam tapi berkadar protein tinggi.
       
Sebelum Jabal/Jabalsim dapat diandalkan sebagai penyedia benih bemutu, perbaikan berikut perlu diadakan :
a. Waktu tanam yang tepat. Kualitas benih menurun bila curah hujan meningkat 1-2 minggu sebelum panen
b. Lokasi produksi benih kedelai sebaiknya dipusatkan pada suatu hamparan (50-100 ha) di bawah satu manajemen, demi efisiensi dan efektifitas pengendalian mutu.
c. Teknik budidaya lebih intensif
d. Benih harus bebas virus
e. Produsen benih kedelai harus dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan yang memadai
f. Harga benih ditetapkan dengan wajar, mampu menutup biaya produksi.

Kaidah yang perlu diperhatikan dalam penyimpann benih kedelai adalah :
a. Daya simpan benih pada suhu kamar dipengaruhi oleh varietas kedelai. Varietas kedelai yang memiliki lebih banyak biji keras lebih tahan disimpan.
b. Penyimpanan benih yang baik dirancang sejak masih dilapangan. Benih yang cacat mekanis tidak tahan lama dalam penyimpanan.
c. Benih yang disimpan pada kadar air 8-10% dan suhu penyimpanan 20-230C dapat bertahan selama 1-2 tahun.
d. Untuk mengurangi pengaruh kelembaban udara, benih kedelai sebaiknya dikemas dalam kantong kedap udara, dan disimpan dalam ruang penyimpanan yang dilengkapi dengan dehumidifier.
        
Pengaruh kadar air terhadap daya simpan benih lebih besar daripada pengaruh suhu. Setiap penurunan 1% kadar air benih atau suhu 5,50C akan melipatgandakan daya simpan benih. Kondisi kering dan dingin sangat ideal bagi penyimpanan benih kedelai.

0 komentar:

Posting Komentar